Baru-baru ini, kasus litigasi kepentingan publik administratif produksi dan penjualan makanan beracun dan berbahaya di sebuah hotel untuk efek sidang, mengungkapkan detail yang luar biasa: untuk mencegah terjadinya kecelakaan keracunan makanan massal, Nantong, seorang koki hotel bahkan di piring menggunakan gentamisin, untuk memberikan pelanggan untuk menghentikan diare, tapi untungnya oleh staf hotel untuk menemukan dan merefleksikan ke departemen terkait.
Gentamisin Sulfat adalah antibiotik, obat resep dengan berbagai sifat antibakteri. Namun efek sampingnya tidak boleh diabaikan, terutama kerusakan pendengaran. Gentamisin dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti ketulian, dan efek sampingnya lebih terasa pada kelompok orang tertentu (misalnya anak-anak, wanita hamil, dll.). Oleh karena itu, penambahan gentamisin pada makanan merupakan ancaman yang signifikan bagi kesehatan konsumen.
Insiden ini sekali lagi menjadi peringatan akan keamanan pangan. Sebagai produsen dan operator pangan, mereka harus secara ketat mematuhi peraturan keamanan pangan untuk menjamin kualitas dan keamanan pangan. Pada saat yang sama, pihak berwenang juga harus memperkuat pengawasan dan menindak tindakan ilegal, sehingga dapat secara efektif melindungi hak dan kepentingan sah konsumen serta kesehatan mereka. Selain itu, konsumen juga harus meningkatkan kesadaran mereka akan keamanan pangan, tetap waspada terhadap makanan yang mencurigakan dan segera melaporkannya kepada otoritas terkait.
Waktu posting: 31 Juli 2024